Syuro & Hijab

hijab
Pagi syuro, siang syuro, sore syuro, malem syuro, jadi mansyur (manusia syuro) dong !.
Syuro terus kapan actionnya?.
Syuro-syuro bergembira !
Syuting (Syuro penting).
masih banyak deh istilah lainnya......

kalau di posting sebelumnya sudah dibahas bagaimana agar syuro itu bisa berlangsung dengan efektif,,,sekarang coba kita ulas terkait SYURO dan HIJAB...

  

Apa yang Antum pikirkan ketika mendengar kata syuro?. Berkumpul, membahas sesuatu, ada hijab, atau yang lain?. Seringkali jadi problem teman-teman aktivis khususnya masalah hijab. Kendalanya biasanya karena belum sepaham.

Sebenarnya ada kekurangan dan kelebihannya antara syuro dengan hijab atau tanpa hijab. Diantaranya :
:: Syuro tanpa hijab (tetap dipisah ikhwan akhwat):
Kelebihannya :
- Dapat mengetahui rekan yang lainnya.
- Sedapat mungkin bisa serius, soalnya segala gerak-geriknya terlihat.

Kekurangannya :
- Kurang syar’i
- Cukup besar godaannya untuk bisa jaga pandangan.
- Akhwat terkadang susah ngomong. Mungkin karena malu. Ada tipe yang seperti itu.

CATATAN :
Syuro tanpa hijab itu lebih tepat dilakukan ketika jumlah kuotanya banyak, dan belum pernah melihat antara satu dengan yang lainnya. Untuk syuro selanjutnya harus diusahakan dengan hijab.
:: Syuro dengan hijab (otomatis dipisah ikhwan akhwat) :
Kelebihannya :
- Syar’i
- Pandangan lebih terjaga
- Bebas berbicara.
- Lebih fokus.
- Materi yang dibahas terarah.

Kekurangannya :
Tidak tahu apa yang dilakukan oleh rekan yang lainnya. Antara ikhwan dan akhwat. Bisa jadi ketika ada ikhwan yang tilawah, ada akhwat yang sibuk dengan smsnya, bahkan ada yang tidur.
Belum mengenal antara rekan yang lain. Dalam hal fisik (wajahnya).

Perlu di perhatikan juga nih :
Syuro dengan hijab dilakukan ketika minimal sudah tahu nama dan juga wajah rekan yang lain. Ini tentunya akan lebih baik, karena akan lebih terjaga dan tidak terbayang-bayang. Wah…suaranya merdu…orangnya kayak apa ya?. Biar bisa konsen. Dan lebih menjaga, lebih-lebih untuk suara akhwat. Dilakukan setelah syuro tanpa hijab (kalau kuotanya banyak).
Pernah ada yang bilang, ” Ga papa syuro tanpa hijab. Yang penting kan bisa jaga hati. ” Meskipun begitu, kita tidak bisa menafikkan bahwa syetan itu terus mengintai kita. Sering kita dengar ” Dari mata turun ke hati.” Syuro tanpa hijab bisa jadi jalan kesana. Syetan bisa saja membisikkan sesuatu, entah itu keinginan untuk nglirik, mendayu-dayukan suara, dan lain-lain.
Alangkah baiknya ketika syuro itu dihiasi oleh hijab (hati), dan hijab secara nyata (asal jangan asal-asalan, transparan).

:: Yang terakhir, syuro sebaiknya ::
- Sebelumnya, tempat, tanggal, hari, waktu, agenda harus jelas (di undangannya).
- Ada hijab.
- Dimulakan dengan bismillah.
- Ada taujih/ nasihat untuk mengingatkan untuk diri sendiri dan semuanya. Ayat-ayat cinta Allah (Al Qur’an) lebih bagus.
- ada agenda.
- ditentukan waktunya. Mulai dan berakhirnya. Proporsional dan profesional
- Tidak banyak bercanda.
- Fokus.
- Diakhiri dengan review hasil syuro, dan membaca hamdalah.

allohu 'alam bishowab

~semoga bermanfaat~

Komentar

Postingan Populer